Prediksi Prancis Vs Afrika Selatan - Pelatih Prancis Raymond Domenech akhirnya buka suara terkait kisruh di tim yang ditanganinya. Domenech mengatakan pemain Prancis bodoh dengan melakukan mogok latihan karena mendukung Nicolas Anelka yang dikeluarkan dari tim.
Prancis Vs Afrika Selatan "Saya mencoba menyakinkan kepada mereka bahwa apa yang mereka lakukan adalah penyimpangan, kebodohan, sebuah kebodohan tanpa nama," jelasnya, Senin (21/6).
Mogok latihan itu dilakukan pemain Prancis, Minggu (20/6). Aksi ini dilakukan sehari setelah Anelka dikeluarkan dari tim karena memaki Domenech saat Prancis kalah dari Meksiko dan membuat peluang lolos ke babak 16 besar menyempit.
Domenech mengatakan dirinya menghabiskan waktu 45 menit untuk membujuk pemainnya menjalani latihan. Termasuk di dalam bus pemain yang tirainya sengaja ditutup. usaha untuk membujuk pemain juga dilakukan tim dari federasi sepak bola Prancis.
"Pada satu titik saya mengatakan kepada diri sendiri cukup sudah bermain-main seperti ini karena memang inilah yang harus terjadi. Sesuatu harus segera diakhiri," jelasnya.
Menyusul aksi mogok tersebut, Domenech mengaku belum bisa memberikan keterangan soal siapa saja yang akan dimainkannya saat menghadapi Afrika Selatan di laga terakhir penyisihan Grup A. Bahkan ia tidak menjawab saat ditanya apakah akan tetap memainkan Patrice Avra, kapten kesebelasan yang menjadi provokator aksi mogok latihan tersebut.
"Saya ingin mengatakan hukuman yang diberikan kepada Anelka adalah hal yang bisa dibenarkan. Saya mendukung federasi sepak bola Prancis yang mengambil keputusan ini. Tidak ada seorangpun yang harus dimintai izin jika federasi ingin mengambil keputusan seperti ini, baik mereka yang ada di kamar ganti atau dimanapun," jelasnya.
Evra memang menjadi motor atas keputusan dipulangkannya Anelka. Menurutnya, Anelka sama sekali tidak diberikan kesempatan membela diri kepada media.
Prancis Vs Afrika Selatan "Saya mencoba menyakinkan kepada mereka bahwa apa yang mereka lakukan adalah penyimpangan, kebodohan, sebuah kebodohan tanpa nama," jelasnya, Senin (21/6).
Mogok latihan itu dilakukan pemain Prancis, Minggu (20/6). Aksi ini dilakukan sehari setelah Anelka dikeluarkan dari tim karena memaki Domenech saat Prancis kalah dari Meksiko dan membuat peluang lolos ke babak 16 besar menyempit.
Domenech mengatakan dirinya menghabiskan waktu 45 menit untuk membujuk pemainnya menjalani latihan. Termasuk di dalam bus pemain yang tirainya sengaja ditutup. usaha untuk membujuk pemain juga dilakukan tim dari federasi sepak bola Prancis.
"Pada satu titik saya mengatakan kepada diri sendiri cukup sudah bermain-main seperti ini karena memang inilah yang harus terjadi. Sesuatu harus segera diakhiri," jelasnya.
Menyusul aksi mogok tersebut, Domenech mengaku belum bisa memberikan keterangan soal siapa saja yang akan dimainkannya saat menghadapi Afrika Selatan di laga terakhir penyisihan Grup A. Bahkan ia tidak menjawab saat ditanya apakah akan tetap memainkan Patrice Avra, kapten kesebelasan yang menjadi provokator aksi mogok latihan tersebut.
"Saya ingin mengatakan hukuman yang diberikan kepada Anelka adalah hal yang bisa dibenarkan. Saya mendukung federasi sepak bola Prancis yang mengambil keputusan ini. Tidak ada seorangpun yang harus dimintai izin jika federasi ingin mengambil keputusan seperti ini, baik mereka yang ada di kamar ganti atau dimanapun," jelasnya.
Evra memang menjadi motor atas keputusan dipulangkannya Anelka. Menurutnya, Anelka sama sekali tidak diberikan kesempatan membela diri kepada media.